Ilmu Kesehatan
Ilmu Kesehatan
Kesehatan masyarakat adalah ukuran kemajuan suatu bangsa. Di era globalisasi sekarang ini, yang tentunya diikuti oleh kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai sektor kehidupan manusia, serta meningkatnya permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
Dalam masyarakat yang berkembang pesat saat ini, orang sering melupakan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan, baik kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat, penyakit menular dan tidak menular, dan cara untuk mencegah penyakit menular dan tidak menular untuk mereka selama mereka dapat makan dan Bergerak sudah cukup untuk membuat mereka sehat. Namun perkembangan dan pengembangan berbagai ilmu yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat juga sangat penting bagi masyarakat.
Ilmu Kesehatan |
2.1.5 Tidur dan istirahat
Tidur dan istirahat merupakan mekanisme alami yang bergizi untuk menjaga keseimbangan tubuh atau homeostasis. Setelah kelelahan berolahraga, seseorang harus beristirahat dan cukup tidur. Kurang tidur akan mempengaruhi kemampuan belajar siswa.Sebaliknya, banyak aktivitas seperti aktivitas berirama memiliki efek yang baik terhadap pengurangan stres. Ini juga mencakup kegiatan para pedagang hobi, seperti bermain atau mendengarkan musik (Rusli Lutan, 1999/2000, 97).
2.1.6 Perawatan kaki dan sepatu
Aktivitas fisik dan olah raga membutuhkan peralatan, termasuk sepatu dan kaus kaki. Kebiasaan buruk seseorang adalah memakai kaus kaki kotor, sepatu yang tidak bersih. Sebelum berolahraga, Anda harus terbiasa memakai sepatu yang aman dan bersih.Setelah berolahraga juga terbiasa menyeka kaki dengan sabun atau air hangat. Jamur bisa tumbuh di pinggir kaki, yang meski begitu sepele, tapi bisa menjadi luka yang lebih serius (Rusli Lutan, 1999/2000, 96-97).
2.2 KESEHATAN LINGKUNGAN
2.2.1 Definisi kesehatan lingkungan
Pengertian Kesehatan Menurut UU No. 9 1960 Bab 1 Pasal 2 di AR Trisno Sudiro, 1980: 2 meliputi kesehatan fisik, spiritual (mental), dan kesehatan sosial, dan bukan hanya negara yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Hal ini sesuai dengan definisi sehat yang diajukan oleh WHO yang sehat adalah keadaan kesehatan fisik, mental dan sosial dan tidak hanya negara yang bebas penyakit dan cacat (Djonet Sitatmo, 1979: 11).Pengertian lingkungan adalah bidang kehidupan manusia yang dalam skema terbagi menjadi dua:
1. Lingkungan biotik atau lingkungan, seperti manusia, hewan, tumbuhan. Menurut hukum no. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup pada pasal 1 (1) di Ricki M. Noble, 2005: 5 "lingkungan adalah unit ruangan dengan semua badan energi dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilaku mereka, yang secara langsung mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya "
2. Lingkungan non biotik atau lingkungan non-hidup, juga dikenal sebagai media fisik yaitu air, udara, tanah, gunung.
Menurut Notoatmojo 1996 di Ricki M. Noble, 2005: 2 Memahami kesehatan lingkungan pada dasarnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimal untuk suatu pengaruh positif terhadap pencapaian status kesehatan yang optimal. Hal ini tidak serupa dengan yang diusulkan oleh Moeller, 1992 di Ricki M. Noble, 2005: 2, yang menyatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah bagian dari kesehatan masyarakat yang memberi makna pada evaluasi, pemahaman dan pengendalian dampak manusia terhadap lingkungan dan dampak manusia. pada lingkungan.
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan
1. Lingkungan di rumah merupakan salah satu syarat utama kehidupan manusia. Rumah atau perumahan manusia, dari waktu ke waktu telah dikembangkan. Pada zaman purba manusia hidup di gua, kemudian berkembang, mendirikan rumah di hutan dan di bawah pohon. Sampai abad modern ini manusia telah membangun sebuah rumah (residence) yang bertingkat dan dilengkapi dengan peralatan modern. Sejak zaman purba manusia telah mencoba merancang rumah mereka, dengan gagasan mereka sendiri yang didasarkan pada budaya masyarakat setempat dan membangun rumah mereka dengan bahan-bahan lokal. Setelah manusia memasuki era modern meski rumahnya dibangun dengan bahan non-lokal, namun terkadang desainnya masih diwariskan dari generasi budaya sebelumnya2. Suasana Udara karena polusi udara bisa berdampak pada kesehatan properti, ekosistem dan iklim. Secara umum, masalah kesehatan akibat polusi udara terjadi pada saluran pernafasan dan organ visual. Salah satu efek kronis dari polusi udara adalah bronkitis dan emfisema di "Ricki M. Mulia, 2005: 13". Menurut Harssema (1998) di Ricki M. Mulia, 2005: 17 polusi udara dimulai dengan emisi. Emisi adalah jumlah polutan (polutan) yang dilepaskan ke udara dari waktu ke waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam atau aktivitas manusia
3. Hidrosfer sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan mati lebih cepat karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan sekitar 80% bayi Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks, antara lain Untuk minum, masak, mandi, cuci (aneka pakaian) dan sebagainya. Menurut perhitungan WHO di negara maju setiap orang membutuhkan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang, termasuk Indonesia, setiap orang membutuhkan air antara 30-60 liter per hari. Diantara penggunaan air ini, yang terpenting adalah kebutuhan untuk minum. Karena itu, untuk minum air harus memiliki persyaratan khusus, sehingga air tidak menyebabkan penyakit bagi manusia.
4. Tanah adalah bagian tertipis dari permukaan seluruh bumi, namun pengaruhnya terhadap lingkungan sangat besar. Hubungan tanah dengan makhluk hidup sangat dekat, tanah menyediakan berbagai sumber yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
0 komentar: